Belajar lebih cepat untuk menjadi kaya bisa Anda lakukan melalui uang.
Berpikir besar akan mendatangkan ide dan ide tersebut membantu dalam
mencapai keinginan Anda.
Uang adalah sebuah ide.
Zaman dahulu ketika satu kelompok orang beternak ayam, dan ketika
mereka ingin mendapatkan ikan maka mereka akan pergi kepada orang-orang
yang memiliki ikan sambil membawa ayamnya untuk ditukarkan dengan ikan
(barter). Kemudian ketika zaman semakin maju, mereka memakai kerang
untuk alat tukar. Kemudian mereka menggunakan tembaga dan emas sebagai
alat tukar. Pada akhirnya mereka menggunakan uang, dan uang menghilang
dengan adanya kartu kredit.
Uang adalah sebuah ide, sebagai contoh ketika kita bawa uang
rupiah ke amerika, mereka tidak menerima karena mereka tidak mempunyai
ide terhadap apa yang kita tunjukkan.
Contoh favorit saya tentang uang adalah sebuah ide, adalah cerita
tentang BH..!! Ketika di dalam seminar saya tanya kepada peserta berapa
harga BH obralan. Ada yang jawab Rp 3000,- kemudian saya bulatkan
menjadi Rp 10.000,- (karena yang Rp 3000,- mungkin talinya kendur dan
gampang lepas), kemudian saya ceritakan semisal BH tersebut dipakai
oleh Pamela Anderson (Bintang film sexy dari Bay Watch) selama 10
menit, kemudian BH tersebut dilelang. Apa yang terjadi? Ternyata BH
tersebut harganya meningkat menjadi 10 juta bahkan 100 juta rupiah.
Inilah yang namanya uang adalah sebuah ide. Dan ide datangnya dari
benda diantara 2 telinga kita (tapi bukan hidung) yaitu otak. Ide ini
diproduksi dengan cara berfikir dan berfikir adalah gratis. Dan apabila
berfikir adalah gratis sebaiknya kita berfikir besar.
Banyak orang mengajarkan bahwa kita berfikir realistis. Menurut saya
ada yang meleset. Hari ini adalah milik orang-orang yang tadinya
dianggap tidak realistis, seperti terbang dengan pesawat, handphone,
tenaga nuklir, TV begitu tipisnya sehingga bisa digulung, kaca yang
bisa membersihkan sendiri, perpustakaan yang ada di dalam kacamata,
belajar sambil tidur. Masa depan adalah milik orang-orang yang hari ini
memiliki goal yang dianggap tidak realistis.
Goal kita boleh tidak masuk akal tapi rencananya harus masuk akal.
Salah satu rencana yang masuk akal adalah kita mempunyai pembimbing yang
sudah mencapai apa yang diinginkan atau yang mendekati apa yang kita
inginkan. Seperti yang diceritakan oleh Prof. Yohanes Surya, Phd (ahli
fisika) yang menjadi pembicara bersama saya di Semarang beberapa waktu
yang lalu. Dikatakan sejak tahun 1961-2004, semua pemenang nobel fisika
adalah murid dari pemenang nobel fisika. Seperti orang belajar main
piano, mereka bisa belajar sendiri tapi sangat lama dan menggunakan jari
sebelas (dua telunjuk), tapi jika mereka mencurahkan uang dan waktu
untuk masuk kelas dengan seorang pengajar yang sudah bisa main piano,
maka mereka akan belajar lebih cepat dan akhirnya bisa memainkan piano
dengan baik.
Apabila kita kepingin kaya, kita harus masuk kelas, mencurahkan uang
dan waktu serta konsentrasi untuk belajar dari orang yang| sudah
melakukan. Ini akan mempercepat, daripada kita coba-coba sendiri.
Semoga bermanfaat,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar