Rabu, 06 Juni 2012

Belajar Teknik Fotografi Untuk Pemula - White Balance


Bagi para ClubOn pengguna kamera digital, tentu Anda mengenal istilah White Balance. Terlebih jika Anda bercita-cita menjadi seorang fotografer. Banyak ilmu fotografi yang harus kita kuasai jika ingin menghasilkan foto yang berkualitas. Salah satunya adalah White Balance.

White balance merupakan salah satu aspek dalam fotografi digital yang akan mempengaruhi hasil foto kita. Kemampuan kamera dalam membaca warna putih berdasarkan sumber cahaya yang ada ditentukan dalam white balance. Pada umumnya,sebagian dari kita pengguna kamera digital tidak pernah memperhitungkan setting white balance,kita hanya senang bahkan selalu menggunakan setting auto white balance.

Untuk mendapatkan warna yang seakurat mungkin (true colour) pada hasil foto kita, setting white balance sangat diperlukan. Warna putih yang dibaca oleh kamera akan mempengaruhi warna-warna lainnya. Untuk itu sumber cahaya menjadi penentu dalam kamera membaca warna putih.

Setiap sumber cahaya mempunyai suhu yang berbeda sehingga bisa mempengaruhi kamera dalam membaca warna putih. Misalnya pada sumber cahaya dari lampu neon akan menghasilkan warna yang kebiru-biruan (cool colour) pada foto kita, sedangkan sumber cahaya dari lampu pijar atau bohlam menghasilkan gambar yang kemerah-merahan atau kekuning-kuningan (warm color) pada hasil foto kita.

Lakukanlah setting white balance pada kamera setiap saat, tergantung dari sumber cahaya yang kita temui pada saat mengambil foto. Kamera tidak sama dalam menangkap warna dengan mata kita yang secara kasat mata membaca warna putih pada sumber cahaya yang berbeda-beda.

Jika Anda melakukan setting Auto White Balance ketika mengambil gambar pada ruangan yang sumber cahayanya didominasi lampu neon, maka hasil foto akan terlihat pucat. Hal tersebut dikarenakan secara otomatis kamera membaca warna putih dari sumber cahaya neon sebagai cool colour dan warna lainpun terpengaruhi.

Lain halnya jika Anda melakukan setting Flurescent White Balance yang berfungsi untuk menghangatkan suhu cahaya dari ruangan. Warna yang dihasilkan akan tampak lebih natural.

Apapun setting white balance yang Anda inginkan tidak ada yang salah, semua sesuai dengan selera Anda. Kamera digital memiliki beberapa setting white balance yang fungsinya berbeda-beda. Berikut diantaranya :


  • AUTO :
    sering juga disingkat dengan AWB, berfungsi untuk secara otomatis membaca warna putih yang dihasilkan oleh cahaya disekitar.
  • DAYLIGHT :
    Dilambangkan dengan simbol matahari, ideal untuk mengambil gambar outdoor pada saat matahari bersinar terang dan langit biru, karena pada situasi seperti ini warna putih akan terbaca secara kasat mata oleh kamera.
  • TUNGSTEN :
    Simbol dari WB ini adalah lampu bohlam, ideal untuk pemotretan indoor yang sumber cahayanya didomonasi oleh lampu pijar atau bohlam yang akan menghasilkan warna kemer-merahan. Sehingga diperlukan tungsten wb untuk membuat warna lebih sejuk.
  • FLOURESCENT :
    Simbolnya seperti lampu neon, ideal untuk indoor yang sumber cahayanya didominasi oleh lampu neon yang menghasilkan warna yang dingin atau kebiru-biruan.
  • SHADE :
    Simbolnya gambar rumah dengan bayangan, apabila Anda mengambil objek yang berada dibawah bayang-bayang maka hasilnya kebiru-biruan,maka untuk memunculkan warna yang natural gunakanlah setting shade wb.
  • CLOUDY :
    Simbolnya gambar awan, apabila pada saat pengambilan gambar suasana berawan warna yang dihasilkan akan pucat, maka untuk meningkatkan warna gunakanlah cloudy wb setting.
  • FLASH :
    Simbolnya kilat, jika Anda menggunakan flash hasil warna pada gambar akan kebiru-biruan karena cahaya flash sifatnya lembut maka gunakanlah flash wb untuk menaikkan warna.

Dengan berbagai pengaturan WB diatas, kita pun bisa menghasilkan warna yang akurat.

Mari belajar bersama dengan ClubOn lainnya jika Anda memiliki tips lainnya tentang fotografi, share disini ya !

1 komentar: